Gitar Akustik & Gitar klasik sama-sama punya rongga udara. Tapi ciri utama yang membedakan keduanya adalah pada gitar akustik, neck (leher) lebih ramping dan kecil, senar terbuat dari string (tidak terbuat dari nylon), jumlah fret (kolom gitar) yang accessible oleh jari tangan lebih banyak yaitu berjumlah hingga 15 fret. Gitar akustik biasa dimainkan untuk kebanyakan lagu-lagu pop modern, baik melody maupun rhythm.
Cara memetik gitar akustik biasanya hanya menggunakan 4 jari tangan kanan (jempol untuk metik senar bass ke-4, ke-5 & ke-6, jari telunjuk metik senar ke-3, jari tengah untuk metik senar ke-2, dan jari manis untuk metik senar terbawah yaitu senar ke-1 – jari kelingking tidak digunakan). Atau jika ingin bermain melody (yang membunyikan satu not per not), bisa menggunakan alat bernama pick gitar.
Kelebihan gitar akustik dibandingkan gitar elektrik adalah suaranya ‘natural’ dan alami yaitu benar-benar hasil dari resonansi udara yang dihasilkan oleh rongga udara gitar (berbeda dengan gitar elektrik yang suaranya dihasilkan bukan dari rongga udara, tapi dari komponen bernama pickup yang berada di tengah body gitar).
-gambar pickup gitar elektrik-
Gitar bass listrik (biasa disebut Bass listrik atau bass saja) adalah alat musik dawai yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar listrik tapi ia memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan biasanya memiliki empat senar (gitar listrik memiliki enam senar).
Tambahan:
Bobot dari bass sendiri idealnya lebih berat daripada gitar listrik biasa, karena senarnya yang lebih tebal (untuk menjaga kerendahan nada/bunyi) sehingga menyebabkan harus memilih kayu yang lebih padat dan keras untuk menyeimbangi tekanan pada neck (leher gitar).
Selain itu ukuran fret (kolom pada gitar) yang lebih besar yang disesuaikan dengan ketebalan senar.
Ada banyak jenis bass yang dipakai sampai dengan saat ini. Yang paling banyak dipakai berupa contra bass dan cello bass (yang biasa digunakan untuk pertunjukan opera), bass listrik (biasa digunakan untuk semua jenis pertunjukan terutama band) serta bass fretless yang sama dengan bass listrik tapi tidak ada fret (kolom/pembatas pada papan tekan/neck) pada bass tersebut. Prinsip kerja bass fretless mirip dengan contra/cello bass hanya saja berbentuk gitar listrik.
[sunting] Senar dan Penalaan (Tuning)
Empat senar
Biasanya ditalakan ke “G-D-A-E”, “G-D-A-D”, “G-D-G-D”, “D-A-E-B”, “F-C-G-D” atau “F-C-G-C”
Lima senar
Biasanya ditalakan ke “G-D-A-E-B” tapi terkadang “C-G-D-A-E”.
Enam senar
Biasanya ditalakan ke “C-G-D-A-E-B” atau “B-G-D-A-E-B”, walaupun “E-B-G-D-A-E” juga suka dipakai.
Penalaan di atas diurutkan berdasarkan nomor senar (senar 1, senar 2, dan seterusnya), di mana senar 1 adalah senar terbawah dari gitar bass (senar yang paling tipis).
Pemain bass memilih menggunakan bass dengan lima senar atau pun enam senar dikarenakan lebih luasnya jangkauan nada yang bisa dimainkannya. Bass bersenar enam jarang dipakai daripada bass bersenar empat dan bass bersenar lima. Biasanya bass bersenar enam ini banyak dipakai oleh pemain bass beraliran jazz, walaupun tidak dimungkiri pemain beraliran rock-pun ada juga yang memakainya, dikarenakan lebih luasnya jangkauan nada yang bisa dimainkannya.